Laman

Senin, 20 Juni 2011

Rambut Merah

Halo semua saya Xinmei
Nah! pada awal saya membuka blog ini saya kepikiran untuk menulis sebuah blog tentang rambut merah, warna rambut alami yang paling jarang kita dengar maupun jumpai setiap harinya. Kita seringkali hanya melihat maupun mengetahui orang-orang berambut pirang, coklat, dan hitam saja karena itulah yang masih kita jumpai, dan sering mengira bahwa warna rambut ini hanya bisa didapatkan dari semir rambut. Saya membuat blog ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang warna rambut manusia yang jarang ini, bagi yang penasaran kenapa ada warna rambut semacam ini silahkan buka blogspot ini dan ketahui fakta-fakta uniknya.
Selamat membaca



Rambut merah adalah warna rambut manusia yang warnanya beragam dari warna pirang kemerahan (strawberry blonde), jingga kemerahan, merah karat, sampai dengan warna merah kecoklatan (auburn). Warna rambut ini dikarakteristikkan dengan level pheomelanin (pigmen merah) yang tinggi dan level eumelanin (pigmen gelap) yang rendah. Hanya 1%-2% dari penduduk dunia memiliki rambut merah, tetapi jumlah penduduk berambut merah di bagian utara dan barat Eropa lebih banyak yaitu sekitar 2%-6% dari jumlah  populasi beserta keturunan-keturunannya. Gen yang menyebabkan rambut merah adalah dua kopi gen resesif chromosome 16 yang menyebabkan adanya mutasi gen MC1R. Gen inilah yang menyebabkan rambut merah seringkali memiliki kulit putih pucat, mata berwarna terang (biru, hijau, abu-abu, dan hazel), bintik-bintik (freckles), dan sensitivitas pada sinar UV. Rambut merah merupakan warna rambut manusia yang paling jarang/ langka. Orang berambut merah juga biasa disebut Redhead atau Ginger, kalau di Australia sering disebut Blue atau Bluey.




I. Persebaran Geografis 


1.1    Berdasarkan Sejarah 
     
     Beberapa sejarahwan asal Yunani sepeti Herodotus mengatakan bahwa orang berambut merah kebanyakan berasal dari "Budini" (kemungkinan Udmurt dan Pernyak, di daerah sekitar Volga yang merupakan Rusia di zaman moderen). Dio Cassius juga mengatakan bahwa ratu Celtic yang terkenal bernama Boudica dari Iceni, " memiliki rambut merah yang lebat, badan yang tinggi, dan wajah yang garang"  yang dapat menjelaskan asal-usul rambut merah bangsa Celtic. Sejarahwan Romawi Tachius mengatakan bahwa orang-orang Caledonia (Skotlandia) terkenal dengan rambut merah dan tubuh besarnya, yang mengkaitkan mereka dengan beberapa orang-orang suku Gaul dari daerah Germanik dan Belgik. Rambut merah juga pernah ditemukan di Asia pada orang-orang Tocharia, yang menghuni dareah Tarim Basin di sebelah Barat Laut Cina. Terbukti dengan ditemukannya mumi Kaukasia berambut merah dan pirang pada zaman Milenium ke-2 S.M .

 1.2  Zaman Moderen 
         
         Rambut merah sering ditemukan pada populasi pinggiran utara dan barat Eropa, yang sering diasosikan dengan penduduk di Britania Raya (UK) dan Irlandia (sekalipun etnografer zaman Viktoria mengatakan bahwa orang-orang Udmurt dan Volga memiliki orang berambut merah yang paling banyak). Rambut merah diperkirakan sekitar 4% dari penduduk Eropa. Skotlandia memiliki penduduk berambut merah yang paling banyak yaitu sekitar 13% penduduknya memiliki rambut merah dan 40% dari penduduknya membawa gen rambut merah, sedangkan Irlandia memiliki proporsi penduduk berambut merah yang kedua paling banyak yaitu sekitar 10% penduduknya memiliki rambut merah dan 46% penduduknya membawa gen rambut merah. Rambut merah juga cukup umum pada penduduk Yahudi Ashkenazi, kemungkinan karena pengaruh DNA orang Eropa pada beberapa abad sebelumnya, oleh karena itu di Spanyol dan Italia terutama pada saat  inkuisisi rambut merah sering dikaitkan dengan orang Yahudi dan Yudas (di dalam kesenian) begitu pula di Rusia dan negara-negara Eropa Timur yang mengkaitkan stereotip rambut merah dengan orang Yahudi. 
        Tetapi rambut merah juga tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Belanda, Spanyol, Belgia, Perancis, Yunani, Italia, Turki, Jerman, Rusia, negara-negara Skandinavia (Swedia, Norwegia, Denmark, dan Finlandia), serta negara-negara Slavik. Karena migrasi bangsa Eropa pula, rambut merah juga berada di Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Selandia Baru, Afrika Selatan, Siberia, dan lain-lain. Penduduk Berber dan Algeria juga memiliki beberapa orang berambut merah terutama orang Kabyles dari Algeria.
        Di benua Asia, rambut merah berwarna gelap sering ditemukan di India Utara dan Timur Tengah sebelah utara seperti Irak, Irania, Lebanon, Yordania, Israel, dan Palestina. Akibat migrasi pula, beberapa dari penduduk keturan Irania juga memiliki rambut merah. Bahkan ditemukan pula, tetapi jarang di pulau Hirado, Jepang. 



II.     Genetika 
  
     Pigmen dari pheomelanin yang memberikan warna merah pada rambut, rambut merah memiliki pheomelanin yang tinggi dan eumelanin yang tinggi. Mutasi gen resesif MC1R yang ditemukan pada chomosome 16 juga terjadi dalam pembentukan warna merah, sehinnga rambut merah sering diasosiasikan dengan kulit putih pucat dan bintik-bintik (freckles) walaupun beberapa darinya tidak serta sensitivitas sianr UV akibat konsentrasi eumelanin yang rendah, 80% dari orang rambut merah memiliki varian gen MC1R dan konsentrasi gen ini lebih tinggi di daerah Skotlandia dan Irlandia. Hal ini sangat menguntungkan bagi pasokan vitamin D yang lebih mencukupi di tempat yang beriklim dingin dengan sedikit pancaran sinar matahari, namun jika terkena pancaran matahari lebih maka bisa mengakibatkan resiko kanker kulit dan kulit terbakar. Oleh karena itu, orang berambut merah sering dianjurkan untuk memakai tabir surya jika berkontak dengan sinar matahari. 
     Untuk memiliki keturunan rambut merah dibutuhkan orangtua berambut merah, orangtua berambut merah dan satu pembawa gen rambut merah, maupun orangtua yang dua-duanya membawa gen rambut merah. Biasanya, keturunan rambut merah juga dapat melampaui satu generasi tetapi bisa muncul dalam generasi berikutnya tergantung generasi tertentu.  Rambut merah tidak berubah menjadi abu-abu ketika tua, tetapi perlahan-lahan berubah menjadi warna pasir kekuningan lalu putih, seiring dengan usia pula biasanya rambut merah berubah warna jadi warna agak gelap. 
      Pada tahun 2007, National Geography melaporkan bahwa dalam waktu 100 tahun orang berambut merah kan punah. Akan tetapi pernyataan ini masih diperdebatkan karena ada dikatakan bahwa jumlah rambut merah akan punah tetapi kemungkinan genetis untuk memiliki keturunan rambut merah tidak akan punah. 
     Ada pula studi DNA yang mengatakan bahwa Homo Neanderthal memiliki rambut merah yang bertanggung jawab atas terjadinya mutasi rambut merah pada manusia zaman moderen. 



III. Toleransi Rasa Sakit dan Luka
        
    Dua studi mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki kepekaan terhadap rasa sakit yang berbeda dengan orang yang memiliki warna rambut yang lain. Satu studi mengatakan bahwa orang berambut merah sangat peka terhadap rasa sakit termal/suhu dan satu studi yang lain mengatakan bahwa orang berambut merah kurang peka tehadap rasa sakit akibat sengatan listrik, tetapi ada pula studi yang mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki toleransi rasa sakit yang tinggi jika dibandingkan dengan warna rambut lain. Para peneliti juga mengetahui bahwa orang berambut merah lebih membutuhkan 20% lebih banyak anesthesia dan wanita berambut merah membutuhkan lebih sedikit bius pentazocine daripada warna rambut yang lain. Semua ini bisa dikaitkan dengan adanya mutasi gen MC1R yang dapat menghasilkan MC1R atau melanocortin-1 receptor.  



IV. Kebudayaan 
        
        Di dalam beberapa kebudayaan, rambut merah telah ditakuti, dikagumi, dan diperolok 

4.1 Kepercayaan tentang Temperamen 
        
       Kepercayaan yang paling umum tentang rambut merah adalah bahwa orang yang berambut merah biasanya memiliki temperamen yang panas dan sangat mudah marah maupun tersinggung. Rambut merah juga sering diasosiasikan dengan temperamen sanguin dan di dalam pengobatan India orang berambut merah dikatakan memiliki temperamen pitta. Lalu, ada pula kepercayaan yang mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki hasrat seksual yang kuat. 

4.2 Seni dan Tren 
       
        Rambut merah dianggap warna yang sangat disenangioleh wanita pada zaman Elizabeth karena Ratu Elizabeth sendiri berambut merah. Di zaman moderen pula, rambut merah sering menjadi subyek tren di kalangan wanita karena dianggap sebagai lambang warna kemudaan dan keceriaan yang selalu dianggap didambakan. Banyak pula pelukis-pelukis zaman dahulu yang menyukai rambut merah dan direpresentasikan melalui sebuah lukisan, bahkan ada pelukis Italia bernama Titian yang pada akhirnya namanya menjadi salah satu ragam warna merah rambut karena ia sangat suka melukis perempuan berambut merah. Sandro Boticelli pelukis dari awal zaman Renaissance terkenal dengan lukisan "The Birth of Venus"  yang menggambarkan Venus memiliki rambut merah. Pelukis lain yang terkenal dengan lukisan rambut merahnya adalah Pre-Raphaelite, Edmund Leighton, Modigliani, dan Gustav Klimt.  Di beberapa negara seperti Iran, India, Bangladesh, dan Pakistan hyena dapat digunakan untuk mewarni rambut menjadi warna merah terang. 

4.3 Diskriminasi dan Penghinaan 
         
 4.3.1 Abad Pertengahan 
            
            Rambut merah dianggap sebagai tanda ketidakberuntungan dan degenerasi moral yang seringkali menjadi bahan perolokan maupun  penghinaan. Bahkan rambut merah dan mata hiaju sering dianggap sebagai penyihir, manusia serigala, dan iblis yang dimana orang-orang berambut merah dibakar hidup- hidup sebagai iblis karena rambut merah dianggap sial. Di Mesir kuno, orang berambut merah sering ditangkap dan dibakar hidup-hidup sebagai persebahan kepada dewa Osiris. Ada pula yang menganggap bahwa orang berambut merah ketika meninggal akan berubah menjadi vampir. 

4.3.2 Zaman Moderen 
     
           Di Inggris, spekulasi kebencian terhadap orang-orang berambut merah bisa ditelurusi kembali dari sentimen terhadap orang Irlandia dan keturunan Celtic dengan jumlah rambut merah yang paling banyak, dan dianggap rendahan. Orang-orang di Britania Raya sering mengejek orang-orang berambut merah dengan sebutan "ginger", atau terkadang "carrot top". Ketakutan terhadap orang berambut merah disebut "gingerphobia" dan penghinaan terhadap orang berambut merah disebut "gingerism", gingerism sering disetarakan dengan rasisme yang mendatangkan sejumlah debat oleh Komisi Persamaan Ras Inggris karena sering terjadi kriminal kebencian, rambut merah juga sering diperolok dan dihina di media massa Inggris. Penghinaan dan diskriminasi terhadap orang berambut merah sering disindir di dalam acara "The Catherine Tate Show."  Diskriminasi juga disebabkan oleh acara "Ginger Kids" , "Le Petit Tourette", dan "The Fat Beard"  dari edisi Southpark . Tetapi ahli anti-bullying mengatakan bahwa seseorang dengan rambut merah akan menonjol diantara orang lain.
              

        











                                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar