- Di Skotlandia, dianggap beruntung kalau mengusap kepala anak berambut merah.
- Di Perancis, perempuan berambut merah dianggap entah kejam atau palsu biasanya keduanya.
- Di Donegal, katanya kalau orang melahirkan anak perempuan berambut merah berarti ada babi di bawah tempat tidur.
- Di Selandia baru, perempuan berambut merah dianggap suci dan terlarang, oleh karena itu mereka sangat sering dipuja-puja.
- Di Denmark, dianggap suatu berkah jika memiliki anak berambut merah.
- Di Korsika, kalau kamu bertemu dengan orang berambut merah, meludahlah dan berputar baliklah.
- Di Polandia, kalau kamu bertemu dengan 3 orang berambut merah, itu tandanya kamu akan memenangkan undian di pusat kota.
- Di Rusia, ada yang mengatakan bahwa tidak pernah santa/santo yang berambut merah.
- Pada zaman Romawi di Italia, budak berambut merah harganya lebih mahal.
- Di Irlandia, jika kamu bertemu dengan 2 perempuan berambut merah, tandanya kamu akan menjadi kaya di masa depan.
- Di Skandinavia, orang berambut merah tidak diizinkan masuk rumah orang lain melalui pintu depan karena dianggap membawa sial ke dalam rumah.
- Rambut merah dianggap sebagai hasil dari kelahiran yang tak bersih.
- Di Spanyol, orang berambut merah dianggap setan karena mereka dianggap telah mengambil api dari neraka.
Selasa, 21 Juni 2011
Mitos-mitos tentang Rambut Merah
Ternyata ada juga mitos tentang rambut merah, mitos-mitos ini semua berdasarkan kepercayaan dan kebudayaan setiap negara. Berikut ini adalah daftar mitosnya:
Rambut Merah lebih beresiko Parkinson!
Sebuah studi dari Harvard mengatakan bahwa orang berambut merah 90% lebih beresiko terkena penyakit Parkinson, mengapa bisa? Itu karena adanya keterkaitan dengan mutasi gen dialami orang berambut merah, menyebabkan gen lainnya ikut kena mutasi yang bisa memperbesar kemungkinan terkena Parkinson. Namun, studi mengatakan pula bahwa orang berambut hitam beresiko paling rendah terkena parkinson, orang berambut coklat 40% beresiko, orang berambut pirang 60% beresiko, tetapi jumlah orang rambut merah sangat mengejutkan katanya. Oleh karena itu, orang berambut merah terutama perempuan disarankan mengonsumsi 400 mikrogram multivitamin A (lebih jika sedang mengandung) untuk lebih banyak pasokan asam folat yang dibutuhkan dan bisa menunda kemungkinan Parkinson.
Gingerisme
Nah! Tadi kan suda dibahas tentang rambut merah, sekarang saya mau membahas tentang salah satu wujud diskriminasi dan penghinaan bagi orang-orang berambut merah yang sudah menjamur di masyarakat barat tentunya. Mengapa bisa begitu? dalam posting ini saya akan menjelaskan apa itu gingerisme dan bagaimana bisa terjadi hal buruk semacam ini
Ada pula salah satu episode dari acara kartun Southpark yaitu Ginger Kid yang menjadi salah satu alasan utama mengapa terjadi gingerisme, bahkan dari episode itu ada salah satu quote yang tiba-tiba menjadi populer yaitu "gingers don't have soul" yang mengatakan bahwa semua orang berambut merah tak punya jiwa, menjijikan, dan melalukan apa saja semuanya salah. Acara ini juga memperburuk gingerisme di masyarakat.
Salah satu negara yang terkenal dengan gingerismenya adalah Britania Raya, mengapa? Karena di Britania Raya telah terjadi begitu banyak kasus akibat gingerisme di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah sentimen orang Inggris terhadap orang berambut merah yang memang sudah terjadi sejak dulu dan maklum karena jumlah orang berambut merah di sana realtif tinggi jika dibandingkan dengan tempat lain. Di bawah ini adalah daftar kejadian yang berkaitan dengan gingerisme di Britania Raya:
Pada tahun 2008 bulan November, seorang anak Kanada berusia 14 tahun membuat group "Kick a Ginger" di Facebook dan mendapat 5.000 anggotanya yang menyebabkan terjadinya hari "Kick a Ginger Day" pada tanggal 20 November. Lalu, anak tersebut diinvestigasi oleh Kepolisian Kanada karena ia telah menimbulkan kriminalitas akibat suatu kebencian.
Di Australia, gingerisme terjadi akibat adanya acara televisi Chris Lily's Summer Height's High yang menyebabkan terjadi beberapa penghinaan terhadap orang-orang berambut merah, hingga bahkan memunculkan istilah populer untuk mereka yaitu "ranga"( kependekan dari orangutan).
Memang menyedihkan tapi nyata, itulah akibat dari orang-orang yang masih tidak mau menerima perbedaan dan menganggap diri meraka lebih baik dari orang lain.
Dari posting yang saya tulis ini, kita bisa belajar jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja tanpa mengetahui seprti apa karakter orang tersebut. Kita juga harus bisa menerima perbedaan apapun termasuk penampilan seseorang yaitu warna rambut, kulit, mamupun ras dan jangan menghina atau membeda-bedakannya karena jika kita saling membeda-bedakan maka akan terjadi ketidakadilan bagi orang lain yang bersifat merugikan siapa saja, juga harus saling menghormati perbedaan seseorang baik secara fisik maupun non-fisik . Selain itu, yang paling utama adalah jangan bersikap semena-mena terhadap orang lain terutama yang minoritas seperti orang berambut merah yang termasuk minoritas (1%-2% penduduk dunia).
Gingerisme adalah semacam diskriminasi maupun penghinaan kepada orang-orang berambut merah secara
verbal maupun non-verbal . Biasanya gingerisme itu berbentuk bullying melalui kata-kata hinaan maupun kekerasa berbentuk fisik terhadap orang yang berambut merah hingga menyebabkan orang-orang berambut merah menjadi merasa "tersingkir" dari masyarakat, contoh: anak-anak berambut merah menjadi korban bullying di sekolah, orang-orang berambut merah sering menjadi bahan olokan di jalan, bahkan tempat kerja menjadi tempat yang tak mengenakkan bagi orang berambut merah. Sekarang ini, debat tentang apakah gingerisme setara dengan rasisme sedang dipertanyakan oleh banyak orang karena masalah ini cukup serius terutama orang-orang berambut merah. Gingerisme tidak hanya terjadi pada masyarakat, tetapi juga pada dunia maya macam internet. Banyak sekali alasan yang menyebabkan terjadinya hal semacam ini dan kebanyakan darinya tidak masuk akal sama sekali. Berikut ini adalah gambar poster yang menunujukkan gingerisme di internet:Ada pula salah satu episode dari acara kartun Southpark yaitu Ginger Kid yang menjadi salah satu alasan utama mengapa terjadi gingerisme, bahkan dari episode itu ada salah satu quote yang tiba-tiba menjadi populer yaitu "gingers don't have soul" yang mengatakan bahwa semua orang berambut merah tak punya jiwa, menjijikan, dan melalukan apa saja semuanya salah. Acara ini juga memperburuk gingerisme di masyarakat.
Salah satu negara yang terkenal dengan gingerismenya adalah Britania Raya, mengapa? Karena di Britania Raya telah terjadi begitu banyak kasus akibat gingerisme di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah sentimen orang Inggris terhadap orang berambut merah yang memang sudah terjadi sejak dulu dan maklum karena jumlah orang berambut merah di sana realtif tinggi jika dibandingkan dengan tempat lain. Di bawah ini adalah daftar kejadian yang berkaitan dengan gingerisme di Britania Raya:
Contoh kartu Natal dari tesco |
- Perempuan Inggris memenangkan penghargaan setelah ia menerima pelecahan seksual dan penghinaan karena rambut merahnya.
- Sebuah keluarga di Newcastle upon Tyne dipaksa pindah rumah dua kali karena mereka menerima diskriminasi, penghinaan, dan kebencian hanya karena mereka memiliki rambut merah.
- Pada tahun 2003, seorang pria berusia 20 tahun ditusuk dari belakang karena ia memiliki rambut merah.
- Pada tahun 2009 bulan Mei, seorang pelajar Inggris bunuh diri karena dia diejek oleh teman-temannya hanya karena ia berambut merah.
- Pada tahun 2009 bulan November, supermarket Tesco meluncurkan kartu Natal yang bergambarkan anak nerambut merah duduk di atas pangkuan Santa Claus dan bertuliskan "Santa loves all kids. Even ginger ones" yang menimbulkan sejumlah keluhan dan protes karena tulisan di kartu itu bersifat menghina.
- Pada tahun 2010 bulan Oktober, seorang mantan mentri persamaan dari Partai Buruh Ingrris, Harriet Harman, mengatai seorang seketaris keuangan yan berambut merah, Danny Alexander sebagai "ginger rodent". Tetapi Danny Alexander mengatakan gahwa ia bangga menjadi ginger (istilah untuk orang berambut merah), lalu akhirnya Harriet Harman pun meminta maaf.
Pada tahun 2008 bulan November, seorang anak Kanada berusia 14 tahun membuat group "Kick a Ginger" di Facebook dan mendapat 5.000 anggotanya yang menyebabkan terjadinya hari "Kick a Ginger Day" pada tanggal 20 November. Lalu, anak tersebut diinvestigasi oleh Kepolisian Kanada karena ia telah menimbulkan kriminalitas akibat suatu kebencian.
Di Australia, gingerisme terjadi akibat adanya acara televisi Chris Lily's Summer Height's High yang menyebabkan terjadi beberapa penghinaan terhadap orang-orang berambut merah, hingga bahkan memunculkan istilah populer untuk mereka yaitu "ranga"( kependekan dari orangutan).
Memang menyedihkan tapi nyata, itulah akibat dari orang-orang yang masih tidak mau menerima perbedaan dan menganggap diri meraka lebih baik dari orang lain.
Dari posting yang saya tulis ini, kita bisa belajar jangan menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja tanpa mengetahui seprti apa karakter orang tersebut. Kita juga harus bisa menerima perbedaan apapun termasuk penampilan seseorang yaitu warna rambut, kulit, mamupun ras dan jangan menghina atau membeda-bedakannya karena jika kita saling membeda-bedakan maka akan terjadi ketidakadilan bagi orang lain yang bersifat merugikan siapa saja, juga harus saling menghormati perbedaan seseorang baik secara fisik maupun non-fisik . Selain itu, yang paling utama adalah jangan bersikap semena-mena terhadap orang lain terutama yang minoritas seperti orang berambut merah yang termasuk minoritas (1%-2% penduduk dunia).
Senin, 20 Juni 2011
Rambut Merah
Halo semua saya Xinmei
Nah! pada awal saya membuka blog ini saya kepikiran untuk menulis sebuah blog tentang rambut merah, warna rambut alami yang paling jarang kita dengar maupun jumpai setiap harinya. Kita seringkali hanya melihat maupun mengetahui orang-orang berambut pirang, coklat, dan hitam saja karena itulah yang masih kita jumpai, dan sering mengira bahwa warna rambut ini hanya bisa didapatkan dari semir rambut. Saya membuat blog ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang warna rambut manusia yang jarang ini, bagi yang penasaran kenapa ada warna rambut semacam ini silahkan buka blogspot ini dan ketahui fakta-fakta uniknya.
Selamat membaca
Rambut merah adalah warna rambut manusia yang warnanya beragam dari warna pirang kemerahan (strawberry blonde), jingga kemerahan, merah karat, sampai dengan warna merah kecoklatan (auburn). Warna rambut ini dikarakteristikkan dengan level pheomelanin (pigmen merah) yang tinggi dan level eumelanin (pigmen gelap) yang rendah. Hanya 1%-2% dari penduduk dunia memiliki rambut merah, tetapi jumlah penduduk berambut merah di bagian utara dan barat Eropa lebih banyak yaitu sekitar 2%-6% dari jumlah populasi beserta keturunan-keturunannya. Gen yang menyebabkan rambut merah adalah dua kopi gen resesif chromosome 16 yang menyebabkan adanya mutasi gen MC1R. Gen inilah yang menyebabkan rambut merah seringkali memiliki kulit putih pucat, mata berwarna terang (biru, hijau, abu-abu, dan hazel), bintik-bintik (freckles), dan sensitivitas pada sinar UV. Rambut merah merupakan warna rambut manusia yang paling jarang/ langka. Orang berambut merah juga biasa disebut Redhead atau Ginger, kalau di Australia sering disebut Blue atau Bluey.
I. Persebaran Geografis
1.1 Berdasarkan Sejarah
Beberapa sejarahwan asal Yunani sepeti Herodotus mengatakan bahwa orang berambut merah kebanyakan berasal dari "Budini" (kemungkinan Udmurt dan Pernyak, di daerah sekitar Volga yang merupakan Rusia di zaman moderen). Dio Cassius juga mengatakan bahwa ratu Celtic yang terkenal bernama Boudica dari Iceni, " memiliki rambut merah yang lebat, badan yang tinggi, dan wajah yang garang" yang dapat menjelaskan asal-usul rambut merah bangsa Celtic. Sejarahwan Romawi Tachius mengatakan bahwa orang-orang Caledonia (Skotlandia) terkenal dengan rambut merah dan tubuh besarnya, yang mengkaitkan mereka dengan beberapa orang-orang suku Gaul dari daerah Germanik dan Belgik. Rambut merah juga pernah ditemukan di Asia pada orang-orang Tocharia, yang menghuni dareah Tarim Basin di sebelah Barat Laut Cina. Terbukti dengan ditemukannya mumi Kaukasia berambut merah dan pirang pada zaman Milenium ke-2 S.M .
1.2 Zaman Moderen
Rambut merah sering ditemukan pada populasi pinggiran utara dan barat Eropa, yang sering diasosikan dengan penduduk di Britania Raya (UK) dan Irlandia (sekalipun etnografer zaman Viktoria mengatakan bahwa orang-orang Udmurt dan Volga memiliki orang berambut merah yang paling banyak). Rambut merah diperkirakan sekitar 4% dari penduduk Eropa. Skotlandia memiliki penduduk berambut merah yang paling banyak yaitu sekitar 13% penduduknya memiliki rambut merah dan 40% dari penduduknya membawa gen rambut merah, sedangkan Irlandia memiliki proporsi penduduk berambut merah yang kedua paling banyak yaitu sekitar 10% penduduknya memiliki rambut merah dan 46% penduduknya membawa gen rambut merah. Rambut merah juga cukup umum pada penduduk Yahudi Ashkenazi, kemungkinan karena pengaruh DNA orang Eropa pada beberapa abad sebelumnya, oleh karena itu di Spanyol dan Italia terutama pada saat inkuisisi rambut merah sering dikaitkan dengan orang Yahudi dan Yudas (di dalam kesenian) begitu pula di Rusia dan negara-negara Eropa Timur yang mengkaitkan stereotip rambut merah dengan orang Yahudi.
Tetapi rambut merah juga tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Belanda, Spanyol, Belgia, Perancis, Yunani, Italia, Turki, Jerman, Rusia, negara-negara Skandinavia (Swedia, Norwegia, Denmark, dan Finlandia), serta negara-negara Slavik. Karena migrasi bangsa Eropa pula, rambut merah juga berada di Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Selandia Baru, Afrika Selatan, Siberia, dan lain-lain. Penduduk Berber dan Algeria juga memiliki beberapa orang berambut merah terutama orang Kabyles dari Algeria.
Di benua Asia, rambut merah berwarna gelap sering ditemukan di India Utara dan Timur Tengah sebelah utara seperti Irak, Irania, Lebanon, Yordania, Israel, dan Palestina. Akibat migrasi pula, beberapa dari penduduk keturan Irania juga memiliki rambut merah. Bahkan ditemukan pula, tetapi jarang di pulau Hirado, Jepang.
II. Genetika
Pigmen dari pheomelanin yang memberikan warna merah pada rambut, rambut merah memiliki pheomelanin yang tinggi dan eumelanin yang tinggi. Mutasi gen resesif MC1R yang ditemukan pada chomosome 16 juga terjadi dalam pembentukan warna merah, sehinnga rambut merah sering diasosiasikan dengan kulit putih pucat dan bintik-bintik (freckles) walaupun beberapa darinya tidak serta sensitivitas sianr UV akibat konsentrasi eumelanin yang rendah, 80% dari orang rambut merah memiliki varian gen MC1R dan konsentrasi gen ini lebih tinggi di daerah Skotlandia dan Irlandia. Hal ini sangat menguntungkan bagi pasokan vitamin D yang lebih mencukupi di tempat yang beriklim dingin dengan sedikit pancaran sinar matahari, namun jika terkena pancaran matahari lebih maka bisa mengakibatkan resiko kanker kulit dan kulit terbakar. Oleh karena itu, orang berambut merah sering dianjurkan untuk memakai tabir surya jika berkontak dengan sinar matahari.
Untuk memiliki keturunan rambut merah dibutuhkan orangtua berambut merah, orangtua berambut merah dan satu pembawa gen rambut merah, maupun orangtua yang dua-duanya membawa gen rambut merah. Biasanya, keturunan rambut merah juga dapat melampaui satu generasi tetapi bisa muncul dalam generasi berikutnya tergantung generasi tertentu. Rambut merah tidak berubah menjadi abu-abu ketika tua, tetapi perlahan-lahan berubah menjadi warna pasir kekuningan lalu putih, seiring dengan usia pula biasanya rambut merah berubah warna jadi warna agak gelap.
Pada tahun 2007, National Geography melaporkan bahwa dalam waktu 100 tahun orang berambut merah kan punah. Akan tetapi pernyataan ini masih diperdebatkan karena ada dikatakan bahwa jumlah rambut merah akan punah tetapi kemungkinan genetis untuk memiliki keturunan rambut merah tidak akan punah.
Ada pula studi DNA yang mengatakan bahwa Homo Neanderthal memiliki rambut merah yang bertanggung jawab atas terjadinya mutasi rambut merah pada manusia zaman moderen.
III. Toleransi Rasa Sakit dan Luka
Dua studi mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki kepekaan terhadap rasa sakit yang berbeda dengan orang yang memiliki warna rambut yang lain. Satu studi mengatakan bahwa orang berambut merah sangat peka terhadap rasa sakit termal/suhu dan satu studi yang lain mengatakan bahwa orang berambut merah kurang peka tehadap rasa sakit akibat sengatan listrik, tetapi ada pula studi yang mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki toleransi rasa sakit yang tinggi jika dibandingkan dengan warna rambut lain. Para peneliti juga mengetahui bahwa orang berambut merah lebih membutuhkan 20% lebih banyak anesthesia dan wanita berambut merah membutuhkan lebih sedikit bius pentazocine daripada warna rambut yang lain. Semua ini bisa dikaitkan dengan adanya mutasi gen MC1R yang dapat menghasilkan MC1R atau melanocortin-1 receptor.
IV. Kebudayaan
Di dalam beberapa kebudayaan, rambut merah telah ditakuti, dikagumi, dan diperolok
4.1 Kepercayaan tentang Temperamen
Kepercayaan yang paling umum tentang rambut merah adalah bahwa orang yang berambut merah biasanya memiliki temperamen yang panas dan sangat mudah marah maupun tersinggung. Rambut merah juga sering diasosiasikan dengan temperamen sanguin dan di dalam pengobatan India orang berambut merah dikatakan memiliki temperamen pitta. Lalu, ada pula kepercayaan yang mengatakan bahwa orang berambut merah memiliki hasrat seksual yang kuat.
4.2 Seni dan Tren
Rambut merah dianggap warna yang sangat disenangioleh wanita pada zaman Elizabeth karena Ratu Elizabeth sendiri berambut merah. Di zaman moderen pula, rambut merah sering menjadi subyek tren di kalangan wanita karena dianggap sebagai lambang warna kemudaan dan keceriaan yang selalu dianggap didambakan. Banyak pula pelukis-pelukis zaman dahulu yang menyukai rambut merah dan direpresentasikan melalui sebuah lukisan, bahkan ada pelukis Italia bernama Titian yang pada akhirnya namanya menjadi salah satu ragam warna merah rambut karena ia sangat suka melukis perempuan berambut merah. Sandro Boticelli pelukis dari awal zaman Renaissance terkenal dengan lukisan "The Birth of Venus" yang menggambarkan Venus memiliki rambut merah. Pelukis lain yang terkenal dengan lukisan rambut merahnya adalah Pre-Raphaelite, Edmund Leighton, Modigliani, dan Gustav Klimt. Di beberapa negara seperti Iran, India, Bangladesh, dan Pakistan hyena dapat digunakan untuk mewarni rambut menjadi warna merah terang.
4.3 Diskriminasi dan Penghinaan
4.3.1 Abad Pertengahan
Rambut merah dianggap sebagai tanda ketidakberuntungan dan degenerasi moral yang seringkali menjadi bahan perolokan maupun penghinaan. Bahkan rambut merah dan mata hiaju sering dianggap sebagai penyihir, manusia serigala, dan iblis yang dimana orang-orang berambut merah dibakar hidup- hidup sebagai iblis karena rambut merah dianggap sial. Di Mesir kuno, orang berambut merah sering ditangkap dan dibakar hidup-hidup sebagai persebahan kepada dewa Osiris. Ada pula yang menganggap bahwa orang berambut merah ketika meninggal akan berubah menjadi vampir.
4.3.2 Zaman Moderen
Di Inggris, spekulasi kebencian terhadap orang-orang berambut merah bisa ditelurusi kembali dari sentimen terhadap orang Irlandia dan keturunan Celtic dengan jumlah rambut merah yang paling banyak, dan dianggap rendahan. Orang-orang di Britania Raya sering mengejek orang-orang berambut merah dengan sebutan "ginger", atau terkadang "carrot top". Ketakutan terhadap orang berambut merah disebut "gingerphobia" dan penghinaan terhadap orang berambut merah disebut "gingerism", gingerism sering disetarakan dengan rasisme yang mendatangkan sejumlah debat oleh Komisi Persamaan Ras Inggris karena sering terjadi kriminal kebencian, rambut merah juga sering diperolok dan dihina di media massa Inggris. Penghinaan dan diskriminasi terhadap orang berambut merah sering disindir di dalam acara "The Catherine Tate Show." Diskriminasi juga disebabkan oleh acara "Ginger Kids" , "Le Petit Tourette", dan "The Fat Beard" dari edisi Southpark . Tetapi ahli anti-bullying mengatakan bahwa seseorang dengan rambut merah akan menonjol diantara orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)